CILACAP - Seorang Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Nusakambangan melakukan asesmen guna menyusun laporan penelitian kemasyarakatan (litmas) integrasi terhadap seorang anak binaan LPKA Kelas II Jakarta, senin (12/09/2022).
Kegiatan tersebut dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom. Asesmen dilakukan oleh PK Pertama terhadap anak binaan berinisial HH dengan kasus pencurian sepeda motor.
Penggalian data terhadap HH dilakukan untuk mengetahui latar belakang melakukan tindak pidana, sikap selama menjalani pembinaan, hasil yang didapat setelah menjalani pembinaan, dan kesiapan penjamin beserta masyarakat dalam menerima kehadirannya kembali.
Metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi digunakan PK untuk pengumpulan data anak binaan atau Klien Anak. Beberapa metode dipakai dalam pengumpulan data demi menjalankan prinsip penting asesmen yaitu verifikasi atau cek silang informasi yang telah didapatkan. Penggalian data secara online tidak menyurutkan semangat PK dalam berinteraksi dengan Klien Anak.
PK mengawali wawancara dengan perkenalan, mengutarakan maksud dan tujuan dengan nada bicara yang ramah dan santai. Hal ini ditujukan untuk membangun suasana yang nyaman dan terbuka bagi Klien Anak. Selanjutnya PK mulai memberikan pertanyaan ringan yang mudah dipahami oleh Klien Anak.
“Nanti tolong bantu saya untuk menceritakan pengalaman yang dialami hingga bisa tinggal disini dengan detail dan sebenarnya sesuai situasi dan kondisi pada saat kejadian ya", ujar Nurul PK Pertama dalam memelai sesi wawancara kepada Klien Anak.
Baca juga:
Peran PK Bapas Nusakambangan Bagi Klien
|
Asesmen di LPKA ini merupakan simulasi penelitian kemasyarakatan yang menjadi bagian dari serangkaian kegiatan dalam Pelatihan Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan Angkatan XLIX. Meskipun simulasi, penggalian data tetap dilakukan dengan narasumber Klien Anak yang benar-benar sedang menjalani pembinaan di LPKA.
Selain itu proses penulisan litmas akan melalui beberapa tahap bimbingan dan konsultasi kepada para mentor di Ditjenpas yang merupakan ahli di bidang litmas. Hingga pada akhirnya menghasilkan litmas yang berkualitas.
(N.Son/***)